Rabu, 29 Desember 2010

Sarapan Pagi ini: BUKALAH dan BERSIHKAN HATIMU

Salah satu kebiasaan buruk manusia adalah nyampah. Ya, mengkoleksi sampah! Tentu tidak secara langsung mengumpulkan sampah, namun ada kecenderungan untuk menyimpan banyak barang yang bahkan sudah tidak terpakai. Dan itu semua sebenarnya sampah. Ada banyak contoh yang bisa kita ambil. Mulai dari mengumpulkan koran, tas kresek, kertas-kertas, kain-kain, tempat kue, dan masih banyak lagi. Alasannya bisa macam-macam, bisa dipakai lagi, bisa dijual, dll. Sekali lagi, artinya sama: SAMPAH.

Satu pelajaran yang saya dapat dari teman serumah saya yang baru (para romo di port melbourne) adalah keberanian untuk membuang sampah, dan berbagai hal yang dianggap sampah. Awal tinggal di sini saya bingung, di mana mereka menyimpan koran yang sudah tidak dibaca. Karena terkadang saya ingin membaca berita yang kapan hari belum saya baca atau hendak saya kliping. Saya tidak dapat menemukannya karena mereka sudah membuang semua surat kabar tersebut ke dalam tempat sampah daur ulang.

Hal sama juga berlaku untuk aneka kardus dan botol-botol. Mereka tidak menyimpan kardus kosong dan botol di rumah. Juga banyak hal lain. Mereka tidak mau menyimpan sampah. Biarlah rumah tetap bersih dan terhindar dari bahaya tikus dan teman-temannya yang mungkin tinggal di tumpukan sampah.

Pengalaman itu bagi saya sangat menarik. Berani membuang sampah. Berani membuang sesuatu yang tidak berguna dalam hidup, sehingga yang tersisa hanya sesuatu yang sungguh berguna untuk hidup. Melihat itu kerap saya malu karena saya suka menyimpan sampah. Sesuatu yang sangat berbahaya karena saya menyimpannya di dalam hati.

Sampah-sampah itu adalah keyakinan-keyakinan lama, kelekatan-kelekatan, segala rasa yang buruk (benci, marah, dendam, nafsu tak teratur, dll); saya suka menyimpan itu semua dalam hati. Semua itu sampah. Ketika saya menyimpannya begitu lama, pasti akan membusuk dan merusak seluruh badan saya. Bukan hanya hati tempat menyimpan sampah yang rusak, tetapi juga seluruh badan akan rusak.

Santo Paulus dengan tegas dan lantang mengatakan, “segala sesuatu kuanggap rugi (baca: sampah), karena pengenalanku akan Kristus.” Luar biasa. Kristus adalah sesuatu yang baru, sesuatu yang memberi kehidupan yang baik, dan Paulus menyadari itu sehingga ia bisa menganggap semua yang ia terima dan miliki sebelum mengenal Kristus adalah sampah.

Yesus sendiri, yang diterima oleh Paulus sebagai harta terindah yang sangat pantas untuk disimpan menggantikan semua harta yang lain, hari ini kembali menunjukkan kasih-Nya. Ketika Ia dihadapkan pada kasus perzinahan dan seolah Ia diminta menajdi hakim, Yesus menunjukkan keluhuran-Nya. Dia tidak saja menghakimi, tetapi membuat semua orang menyadari keberadaan dirinya, kedosaannya.

"Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu."

Tidak ada satu pun yang melempar batu. Karena semua akhirnya menyadari bahwa di hadapan Tuhan kita semua sama, yaitu sama-sama berdosa. Dan Yesus hanya meminta satu hal, bukalah hatimu dan bersihkan. Bersihkan agar siap menerima harta yang sangat berharga, yaitu Yesus. Bukalah hatimu dan isilah dengan sesuatu yang sangat berharga, ialah Yesus.
Kawan, semoga hari ini dan seminggu ini kita berani membuka gudang hati kita dan membuang semua sampah di dalamnya dan menggantinya dengan Yesus, harta sejati.

Tuhan memberkati.
Melbourne, 21-03-10
Romo Waris, O.Carm

from Gereja Katolik page on facebook

Tidak ada komentar:

Posting Komentar