Rabu, 29 Desember 2010

Devosi Kepada Kanak-Kanak Yesus (dari Praha)

evosi kepada Kanak-kanak Yesus dipraktikkan di banyak negara yg di dominasi oleh kekristenan (Katolik), namun kurang dikenal di Indonesia. Siapa saja yang membaca Injil Lukas, pasti sadar akan banyaknya bagian di mana sang tabib Lukas menuturkan kisah masa kecil Yesus. Bisa diasumsikan melalui Injil yg ditulisnya, St.Lukas sangat berdevosi pada Kanak-kanak Yesus. Ide dasar devosi ini dapat dikatakan seperti ini: Maria tentulah sebagai ibu Yesus sangat berdevosi (baca:memiliki kasih sayang dan kekaguman yg besar) pada Kanak-kanak Yesus, maka dari itu kita sebagai putra-putri Maria, juga layak menunjukkan kasih yang sama kepada Kanak-kanak Yesus. Tentu saja Yesus saat ini bukan lagi Kanak-kanak, namun yg ditekankan dari devosi ini adalah afeksi kita pada Misteri Inkarnasi yang sangat dalam yaitu: Allah yg Mahakuasa demi kasihNya pada kita rela menjadi seorang anak kecil yang lemah, sungguh Ia amat sangat rendah hati. Gambar Kanak-kanak Yesus dalam pose apapun, ingin mengarahkan kita pada misteri ini. Kristus adalah sang Tunas Kecil yang muncul dari tunggul Isai. Kecil namun berkuasa.

Dalam perkembangannya, devosi ini banyak juga dipraktikkan oleh Bapa2 Gereja seperti St. Athanasius, St. Hieronimus,dsb. Namun diantara devosan Kanak-kanak Yesus, yang paling terkenal adalah St.Fransiskus Asisi, St.Antonius dari Padua dan St. Theresia dari Lisieux. St.Fransiskus Asisi menyatakan bahwa kelahiran Yesus adalah pesta segala pesta, karena pada saat itulah Allah merendahkan diriNya menjadi anak yang hina dina. St.Fransiskus Asisi lah yg mencetuskan ide untuk membuat gua Natal (Christmas Crib) pada 1226. St. Antonius dari Padua karena devosinya yg begitu besar pada Misteri Inkarnasi ini sering digambarkan dalam pose memeluk seorang Anak Kecil, sedangkan St.Theresia dari Lisieux semasa hidupnya menambahkan gelar kebangsawanan "dari Kanak-kanak Yesus" pada nama biaranya hingga namanya menjadi Thérèse de l'Infant Jesus (Theresia dari Kanak-kanak Yesus) sebagai penghormatan atas kerendahan hati Allah Putra yang walaupun sungguh berkuasa namun rela menjadi anak kecil. Berdasarkan devosi ini, St.Theresia juga mengembangkan "Jalan kanak2 rohani" yaitu kita mencontoh bayi Yesus yang rela bergantung penuh pada kasih orang tua dan pemeliharaan Bapa Surgawi.

Ada banyak gambar atau patung yang melukiskan Kanak2 Yesus, semua dapat dipakai untuk mengarahkan hati kita lebih dalam pada Misteri Inkarnasi. Di antara gambar-gambar tersebut yg paling terkenal adalah pose Kanak2 Yesus dari Praha atau Prague (yg berada di negara Ceko). Ketika terjadi pertempuran antara Katolik dan Protestan pada abad ke-17, Paus Paulus V mengutus Pater Dominic untuk mendampingi tentara Katolik yg kehilangan semangat bertempur, hasilnya pihak Katolik menang. Pater Dominic kebetulan merupakan seorang karmelit dari Ordo Karmelit Tak Berkasut (Order of Discalded Carmelite atau OCD). Ucapan syukur pihak Katolik akhirnya dinyatakan dengan membangun sebuah katedral Ibu Kita dari Kemenangan (Our Lady of Victory), dan sejak saat itu pulalah devosi pada Kanak2 Yesus berkembang sejalan dengan devosi pada Bunda Maria.

Adalah Dona Isabella yang memberikan pada putrinya, Duchess Maria Maxmiliana (Marie) Manrique de Lara, patung Kanak-kanak Yesus sebagai hadiah perkawinan antara putrinya dengan bangsawan Ceko, Vratislav dari Pernstein pada 1556. Patung ini kemudian diteruskan pada generasi berikutnya yaitu Putri Polyxena dari Lobkovice ketika menikah. Setelah suaminya wafat pada 1623, Polyxena pun mengabdikan dirinya bagi karya cinta kasih. Ketika itu Polyxena menjalin komunikasi yg erat dengan ordo karmel, tepatnya OCD. Akhirnya Polyxena pun menyerahkan hartanya yg paling berharga pada OCD, yaitu patung Kanak2 Yesus warisan neneknya, dengan berkata, "Aku berikan pada kalian apa yg sangat berarti bagiku. Kalian tidak akan kekurangan selama kalian menghormati patung ini." Patung inilah yang kemudian terkenal sebagai patung Kanak-Kanak Yesus dari Praha. Namun demikian, devosi ini toh sempat meredup.

Dalam perkembangannya, ketika biara OCD jatuh dalam masa krisis dan kehabisan uang, Pater Cyril menghidupkan kembali devosi ini. Suatu hari ketika Pater Cyril berdoa di depan patung Kanak2 Yesus yg tangannya patah karena terlalu lama disimpan di gudang, ia mendengar suara yg sanagt jelas, "Semakin kau menghormatiKu, semakin Aku memberkatimu." Pater Cyril sedih karena tidak punya uang untuk memperbaiki patung tersebut, maka ia pun berdoa. Mukjizatpun terjadi. Seseorang yg tidak dikenal menyumbangkan banyak uang demi memperbaiki tangan patung Kanak-kanak Yesus...dan mukjizat demi mukjizat terus terjadi...

Sebagai umat Katolik, kita berdevosi bukan karena mengharapkan mukjizat. Mukjizat adalah efek samping dari devosi. Jika kita ingin meneladan Allah Yang Rendah Hati, devosi ipada Kanak2 Yesus ini merupakan salah satu jalan yang baik. Mari kita belajar pada Yesus, sebab dia sendiri berkata "Aku ini lembut dan rendah hati."

Devosi tidak sama dengan novena. Devosi adalah suatu afeksi terhadap suatu/salah satu Misteri Ilahi (atau pribadi seperti santa/o). Namun biasanya dalam perkembangan devosi, kemudian tercipta Novena yg didoakan pada waktu2 khusus. Kita dapat berdevosi tanpa bernovena. Inti devosi adalah MENELADAN. Kata2 dalam novena sendiri tidak baku seakan-akan Novena merupakan doa keramat yg susunannya tidak dapat diubah. NOVENA KANAK2 YESUS INI DAPAT DIDOAKAN SEJAK TANGGAL 16 SAMPAI 24 SETIAP BULAN (KHUSUSNYA DESEMBER). Intinya adalah merenungkan kerendahan hati Allah Putra yang mau menjadi anak kecil. Lebih dari sekadar kata2 indah yg tertulis pada lembar doa, Allah menghargai doa dari hati anda yg paling dalam, dan anda bisa menambahkan kata2 seperti berikut pada akhir doa anda:

Bapa Kami...Salam Maria...Kemuliaan

Demi masa kecilMu, jika sesuai dengan kehendakMu dan berguna bagi kebaikanku, kabulkanlah permohonanku (Sebutkan).Jangan lihat diriku yang tidak berarti, melainkan lihat imanku saja, dan tunjukkanlah padaku kerahimanMu yg tak terbatas!

Kita mengenal Jalan Salib, namun sebenarnya St. Alfonsus Maria de Ligouri pernah menyusun "Jalan Bethlehem", inipun bisa digunakan sebagai bahan renungan (Perhentian didasarkan atas tulisan St.Alfonsus, dengan renungan yang disesuaikan).

Perhentian:

1. Putra Allah menjadi Kanak-kanak.

Renungan: Putra Allah menjadi manusia. Allah yang Mahakuasa, Pencipta Dunia, Allah yang sebenarnya tidak membutuhkan siapapun, menjelma menjadi manusia untuk menyelamatkan manusia dengan penderitaanNya, Ia pun rela dikandung Maria selama sembilan bulan.

2. Yesus lahir

Renungan:Yesus lahir di kandang hina. Allah Mahatinggi di TEMPAT YANG SANGAT TIDAK LAYAK.

3. Yesus disusui oleh IbuNya

Renungan:Allah yg memberikan makanan pada semua makhluk, kini harus bergantung penuh pada ibuNya.

4. Yesus dibalut kain lampin

Renungan : Allah yg tidak terbatas ruang dan waktu, kini rela dibatasi oleh kain lampin.

5.Yesus disunat.

Renungan: Tidak ada darah tertumpah di Kalvari tanpa darah yg lebih dulu mengalir ketika Yesus disunat, karena seperti yg dikatakan Kitab Suci, keselamatan datang dari Bangsa Yahudi (yang taat pada Taurat Musa). Inilah darah pertama yg tertumpah demi keselamatan kita.

6. Yesus disembah oleh Tiga Orang Majus

Renungan: Orang Majus adalah orang Kafir dalam pandangan umat Yahudi. Dengan diundangnya orang kafir oleh Bayi Yesus, maka nyatalah bahwa keselamatan kini tersedia bagi segala bangsa. Keselamatan bersifat Katolik (=bagi segala bangsa)

7.Yesus dipersembahkan di Bait Allah

Renungan:Orangtua Yesus hanya mempersembahkan dua ekor burung merpati di Bait Allah namun tidak mempersembahkan kurban domba (sebagai syarat menebus anak laki2) sesuai ketentuan hukum Musa, dengan demikian tersiratlah bahwa Yesus sepenuhnya milik Allah.

8.Yesus diungsikan ke Mesir

Renungan: Keluarga Kudus tinggal di Mesir cukup lama, kemungkinan lebih dari setahun, disana mereka tinggal sebagai orang asing. Jika anda merasa diasingkan, persatukanlah rasa sepi anda dengan Keluarga Kudus yg mengungsi di Mesir.

9.Yesus dilepaskan dari kain pembebat.

Renungan: Bayi Yesus kini sudah tidak lagi memakai kain pembebat, dan Ia sekarang dengan mesra ditimang oleh Maria.

10.Yesus mulai berjalan

Renungan: Yesus mulai menapakkan kakiNya di tanah...selangkah demi selangkah...tanpa langkah ini, TIDAK ADA langkah menuju Kalvari....apakah sebagai orangtua kita telah mempersembahkan setiap langkah anak kita agar hanya kehendak Tuhan yg terjadi atas anak kita?

11.Yesus tidur

Renungan:Betapa manisnya Kanak2 Yesus ketika sedang terlelap! Sungguh, Dia tidak mencemaskan apapun. Apa kita sering dilanda kekuatiran? Mari belajar pada Kanak-kanak Yesus.

12. Yesus dalam rupa nelayan cilik

Renungan:Bayangkan Yesus kecil sedang berada di tepi pantai...Yesus juga belajar bagaimana cara menjala ikan...dan kelak Ia mengajarkan pada kita untuk menjala manusia....

(akhiri dengan doa yg menyatakan syukurmu atas Yesus yg pernah menjadi kanak-kanak dan mau solider dengan orang berdosa dengan menjadi manusia)

Selamat menyambut natal.

神に感謝

In Obsequio Jesu Christi


from Gereja Katolik page on facebook

1 komentar:

  1. Devosi ini sungguh baik dan memberi arti dalam meneladani para suci (santo/a) yang rendah hati dan mau belajar dari Kanak-Kanak Yesus yang Kudus dan tak mengenal dosa dengan rela mengosongkan diri-Nya dan menjadi sama seperti manusia kecuali dalam hal dosa.

    BalasHapus