Rabu, 11 Februari 2009

Gereja Katolik - Iman & Ajarannya 2

11. Siapakah Allah bagi hidup manusia ?
Dia adalah Bapa Yang Maha Baik. Maha Baik karena Allah hanya bisa mencintai semua ciptaanNya, terutama manusia. Ia juga Maha Kuasa, karena segala sesuatu berasal dariNya, dijadikan dan dipelihara olehNya.

12. Mengapa Allah disebut Bapa ?
Seperti seorang bapak yang baik yang mendirikan, memelihara, melindungi dan menghidupi keluarganya, demikianlah Allah terhadap manusia. Dia menciptakan manusia, memelihara, melindungi dan memperkembangkannya.

13. Mengapa Allah disebut Maha Kuasa ?
Karena Allah itu yang menjadi pangkal adanya segala sesuatu di alam semesta ini. Dialah yang menjadikan segala-galanya, termasuk manusia. Segala kekuasaan berasal dari Allah.

14. Bagaimana Allah menciptakan segala sesuatu ?
Dengan sabdaNya Allah menjadikan segala sesuatu ada dan hidup. Tergantung pada Allah, sekaligus mandiri dan utuh. ( Kej. 1:1-25 ).

15. Untuk apa Allah menciptakan alam semesta ini ?
Untuk menunjukkan kebesaran dan kemuliaan Allah, tetapi juga untuk menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan manusia ciptaanNya.

16. Bagaimanakah Allah menciptakan manusia ?
Allah mengambil tanah liat, membentuknya lalu menghembuskan nafasNya dari lubang hidungnya. ( Kej. 1:26 ).

17. Apa perintah Allah kepada manusia ciptaanNya ?
Allah bersabda :"Kuasailah dunia ini dan seisinya, binatang di darat, ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara." ( Kej. 1:28-30 ).

18. Bagaimana manusia menanggapi perintah Allah itu ?
Manusia tidak taat dan tidak setia. Ingin menyamai Allah sendiri, mau cepat enak tanpa usaha dan tanpa menghargai wewenang dan hak yang lain. ( Kej. 3;5-6 ).

19. Bagaimana sikap Allah sendiri menghadapi ketidaktaatan manusia ?
Sebagai Allah yang menentukan aturan bagi hidup manusia, Allah bertindak tegas. Maka diusirnya manusia dari Taman Firdaus. Tetapi sebagai Bapa Yang Maha Baik, Allah tetap menawarkan jalan keselamatan pada manusia asalkan manusia mau bekerjasama dengan Allah. ( Kej. 3:17-19 ).

20. Apakah manusia lalu kembali kepada Allah dan mengikat kerjasama dengan Allah ?
Setiap kali manusia mengalami penderitaan dan kesengsaraan dalam hidupnya, ia lari kepada Allah. Bertobat sementara. Akan tetapi selekas hidupnya terasa enak dan nikmat, selekas itu pula manusia tidak mempedulikan Allah lagi. ( Kej. 6:7 ).

21. Lalu apa yang dilakukan Allah bagi manusia untuk mewujudkan kehendakNya menyelamatkan manusia ?
Allah terus-menerus mengikat perjanjian dengan manusia, melalui Abraham, Yakub, Musa dan kemudian melalui para Nabi, Allah tak putus-putusnya berbicara dan menyatakan kehendakNya itu kepada manusia. Dalam diri Yesus lah kemudian kehendak Allah itu dinyatakan secara utuh, jelas dan nyata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar