Kamis, 10 Maret 2011

Renungan 3

Konon ketika Sidharta Gautama sedang bertapa dan berpuasa amat keras, lewatlah seorang pemusik. Pemusik ini menyanyikan lagu dengan syair : " Bila senar harpa diputar terlalu kuat maka akan putus, sedangkan bila diputar terlalu kendor maka akan menghasilkan nada yang fals. "
Mendengar syair itu, tersentaklah Sidharta. Ia seperti mendapat pencerahan bahwa tubuh manusia ibarat senar harpa. Bila dipaksa berpuasa terlalu keras, akan menjadi sakit, namun jika terlalu dimanjakan juga tidak baik bagi kesehatan.
Dewasa ini banyak orang berpuasa dengan berpantang makanan-makanan dan minuman-minuman tertentu demi keindahan tubuh. Bagi mereka, puasa hanya alat untuk memperoleh kesehatan serta keindahan tubuh.
Berpuasa memang bukan suatu keutamaan pada dirinya sendiri. Puasa merupakan alat untuk mencapai keutamaan bila kita memanfaatkannya dengan benar. Puasa dapat menjadi sarana untuk melatih penguasaan diri dan semakin dekat dengan Tuhan. Lewat puasa, kekuatan rohani dapat kita nyatakan dalam bentuk amal kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar