Rabu, 24 Agustus 2011

Teladan Kesabaran Yesus

Caci maki yang ditanggung Yesus sepanjang sengsaraNya merupakan teladan kesabaran yg diuji dalam tingkat yang tertinggi.

Mereka semua yang mencemooh Yesus menimpakan dakwaan yg sama (Luk 23:35, bdk juga Luk 23:37,39)

“Orang lain Ia selamatkan, biarlah Ia menyelamatkan diriNya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yg dipilih Allah.

“Tepat karena Yesus menanggung fitnah dengan sabar dan “menyelamatkan orang-orang lain” daripada DiriNya sendiri, Ia ditolak sebagai seorang pendusta.

Tetapi , sesungguhnya inilah intisari KASIH. Sungguh Yesus yg adalah inkarnasi kasih, mengampuni dan memohon pengampunan atas kesalahan kita, daripada menuntut balas mata ganti mata.

Ia dengan sabar menimpakan dosa-dosa kita ke atas DiriNya sendiri.

Sungguh, bukannya menyelamatkan DiriNya sendiri, Ia malahan menyelamatkan orang-orang lain. Tak heran kita menyebutNya Juruselamat yg Maharahim!

Si Petrus mendorong kita untuk belajar dari teladan gagah berani Mesias yg menderita (1 Petrus 2:19-24)

“Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yg tidak harus ia tanggung.. Karena Kristus pun telah menderita untuk kami dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejakNya, Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulutNya, ketika ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam..Ia sendiri telah memikul dosa, hidup untuk kebenaran. “

Yesus tidak menderita karena Ia memang lemah, melainkan Ia menderita demi Kasih, ketika Ia di caci maki, Ia tidak membalas dengan caci maki. Meski Ia dijatuhi hukuman mati secara tidak adil, Ia tetap lemah lembut bagai anak domba di hadapan mereka yang hendak menyembelihnya dan menyerahkan diri tanpa melawan. Ia menimpakan ketidakadilan kita ke atas DiriNya sendiri dan pada tempatnya, Ia menetapkan keadilan yg sejati dan kekal.

Allah yang Mahakuasa dan Kekal, Bapa yang Maharahim, yg telah memberikan kepada umat manusia PutraMu terkasih sebagai teladan kerendahan hati, ketaatan, dan kesabaran, untuk mendahukui kami di jalan kehidupan, dengan memamggul Salib; Sudi anugerahilah agar kiranya kami, terbakar oleh KasihNya yang tak terhingga, memikul kuk manis injilNya agar kami suatu hari kelak dapat bangkit jaya bersamaNya dan dengan penuh sukacita mendengar keputusan akhir: “Marilah, engkau yg diberkati BapaKu, dan milikilah kerajaan yg telah dipersiapkan bagimu sejak dari permulaan,” dimana Engkau berkuasa bersama Putra dan Roh Kudus, dan dimana kami berharap berkuasa bersamaMu, dunia tapa akhir. Amin

(St. Fransiskus Asisi)



sent By Melci Yi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar