Mengapa masalah tidak pernah berhenti mendera?
Mengapa kemiskinan begitu setia menghimpit sukacitaku?
Tak bolehkah aku merasakan kedamaian dalam hidupku?
Tak adakah waktu menikmati kebahagiaan?
Aku iri melihat mereka dengan mobil mewahnya..
Aku iri melihat mereka, duduk santai bersama keluarganya menikmati aneka sajian penuh selera di sofa empuk..
Aku juga begitu ingin baju2 indah itu..
Betapa bahagia ayah itu dengan tawa riang bermain bersama istri dan anaknya di taman mungil rumhanya..
Bahkan burung2 pun mendendangkan seruling kebahagiaan, karena terlahir dari rahim makhluk2 nan lembut hati..
Semuanya berbahagia di sekelilingku, sedangkan yg ada padaku hanyalah penderitaan..
Ya, Aku lah yang paling menderita.. Masalah ku lah yg paling berat..
Aku ingin setiap orang bersimpatik padaku masalahku,
Aku ingin orang2 mengakui bahwa masalahku berat..
Aku pun ke gereja untuk menangis di depan altar,
Sehingga semua orang melihat bahwa hidupku menderita..
Aku mencari sahabat2 ku utk menangis di bahunya..
Bahkan aku ingin memiliki kekasih yang bisa mengasihani aku karena masalahku besar,
Aku mengandalakan masalahku dalam segala hak,
Sehingga aku tidak rela ketika ada yg coba mengangkatku dari masalah itu..
Sampai kulihat mobil mewah itu digilas kereta api, dan yg makan sajian itu terbaring di rumah sakit karena stroke, dan ternyata anak lahir tanpa ayah dari rahim wanita tuna susila, dan ternyata burung2 itu ditetaskan oleh seekor elang..
Sampai kusaksikan DURI YANG MENANCAP DI KEPALA TUHANKU..
PELUH DARAH YANG MENUSUPI PELUPUKNYA..
UJUNG CEMETI YANG MENCABIK OTOTNYA..
PATIKULUM YANG MENINDIH PUNDAKNYA..
PAKU YANG MENIKAM NADINYA..
DAN TOMBAK YANG MENGHUJAM DADANYA..
BAHKAN IA DIMAKAMKAN TANPA DIMANDIKAN..
Betapa aku malu atas semuanya..
Aku tersentak bangun, bangkit tegak berdiri..
Hai masalahku,
Kusangka engkaulah yang terbesar,
Ternyata TUHANKU jauh lebih besar..
Engkau bukanlah apa2..
Karena TUHANKU MAMPU MELEBURKANMU DENGAN DARAHNYA SENDIRI!!!!!
by : Melcy Yi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar