Selasa, 20 April 2010

GALERI SENI DI SURGA

Suatu malam saya bermimpi saya bertemu dengan Tuhan Yesus, dan kami sedang berdiri di depan museum yang indah di surge.
“mari kita pergi didalam,”kata Tuhan Yesus.”saya ingin menunjukan sesuatu.”
Ketika kami ke dalam, saya melihat karya lukisan yang indah di sepanjang tembok,semua lukisan tersebut adalah lukisan yang maha karya.Tuhan Yesus menjelaskan bahwa masing2 lukisan mewakili satu kehidupan manusia. Setiap lukisan di dalam museum itu di curahkan dengan perasaan cinta,ketulusan,damai dan semangat. Saya sangat bersuka cita dan saya menatap lukisan2x itu. Lukisan itu seperti berpindah kearah saya dan membuat saya sangat sadar segala kekurangan dalam hidup saya.
Saya bertanya kepada Tuhan Yesus?”siapa yang bias melukis lukisan seindah itu Tuhan? Apakah Engkau Tuhan atau malaikat2mu yang membuat ini? Tentunya tidak ada manusia yg dapat membuatnya karya sebagus itu. Tuhan Yesus tersenyum dan menjawab”semua ini adalah hasil karya lukisan yang di buat oleh anak2 ALLAH.”
“Tapi bagaimana?’ saya bertanya.”itu tidak mungkin Tuhan.”
Dengan pertolongan Tuhan,segala sesuatu adalah mungkin,” jawab Tuhan Yesus.
‘Orang2 biasa yang mengerahkan kehendak/diri mereka kepadaKU itulah membuat dan menciptakan lukisan indah itu. Setiap orang yang benar2 menyerahkan dan memberikan hatinya kepadaKU di dalam setiap langkah kehidupannya,maka kehidupannya akan menjadi sebuah maha karya yang agung.membanggakan diri, keegoisan,ketakutan,kerakusan,keraguan,dan ketidak parcayaan itu semua hanya akan merusak lukisan mereka tetapi orang yang mengasihi Aku dengan segenap Roh,pikiran dan tubuhnya akan mempercayai kehidupan yang indah untuk dilukiskan dan di tampilkan.”
Kami berjalan di sekitar galeri itu dan kagum akan semua kehidupan yang digambarkan.Setelah bebrapa saat, Tuhan Yesus mengatahkan bahwa sudah semua yang mereka lihat di ruang tetapi saya protes,”sesungguhnya pasti banyak lukisan lain untuk di lihat Tuhan. Karena apa yang KAU perlihatkan kpdaku hanya beberapa saja.”
Tuhan Yesus berkata”Ya,ada banyak lagi.”
Dia memimpin saya kebelakang museum dan memperlihatkan sebuah gudang yang besar. Saya melihat jutaan yang di tumpukan dilantai saya melihat beberapa dari lukisan itu dan saya kecewa. Lukisan itu sangat buruk ada yang sobek,ada yang cacat,bahkan masih ada lukisan yang belum selesai sama sekali diletakkan disana.
“apakah ini Tuhan? Saya bertanya.”sesungguhnya lukisan –lukisan ini tidak seharusnya berada di tempat ini?”
“Ya Anakku, mereka tidak pantas,”kata Tuhan Yesus.”karena untuk masing2 lukisan menggambarkan perjalanan kehidupan yang berharga.”
“tetapi lukisan2 itu adalah lukisan yang menyedihkan. Sangat tidak pantas untuk museum seperti ini,saya berpendapat.
“Ya,kamu benar mereka tidak layak.” Jawab Tuhan Yesus.”Tetapi BAPAKU di surga sangat sabar.Setiap orang hidup memiliki kesempatan untuk menjadi sebuah maha karya agung. Semua orang2 selama mereka hidup, mereka masih bisa melihat kehidupan mereka ditampilkan dalam galeri seni di surgA.
“Bagaimana itu mungkin terjadi?’ saya bertanya. “Sesungguhnya tidak mungkin melalui usaha mereka sendiri.”
“Tidak,mereka tidak akan pernah bias melakukannya sendiri.mereka hanya perlu memintaKU dan AKU akan membantu,”jawab Tuhan Yesus.
Dengan malu-malu saya bertanya,”Apa yang akan terjadi jika mereka tidak pernah meminta?’’
Kami berjalan kegudang yang paling belakang dan Tuhan Yesus membuka pintu. Tidak jauh dari pintu itu aku mlihat susunan dari lukisan2 yang di tumpuk dan dibakar secara besar2an, aku berpaling dan mlihat kepada Tuhan Yesus dan aku melihat air mata pada pipiNYA.
Semua ini adalah mereka yang mencoba dengan kekuatan mereka sendiri.aktor,atlet,pengusaha,dan eksekutor,eksekutif& pendidikan,pengajar&politisi,ibu2&para bapak,kaya&miskin,bodoh&bijak semuanya ada disini.Selama orang2 ini terus mencoba dengan kekuatan mereka sendiri.mereka tidak akan pernah cukup baik.dan kanvas mereka akan dilemparkan ke dalam api dan tidak pernah ke kagumi. Usaha yang sia2,”jawab Tuhan Yesus.
Aku bertanya,Tuhan Yesus apakah ada harapan lagi bagi saya:’’ Tuhan Yesus tersenyum,”Ya! Ikuti saya.” Kami berjalan kedalam kamar kecil yang kosong hanya ada sebuah kanvas yang kosong yang di topang oleh penyangga.
“Apa ini?”saya bertanya.”ini adalah kanvasmu yang akan menggambarkan kehidupan setelah di sucikan dan dibersihkan oleh darahKU,”kata Tuhan Yesus. Aku terkagum melihat keindahan kanvas tersebut. Belum ada satu cacatpun atau ketidak sempurnaan apapun di kanvas itu.Tuhan Yesus memberikan saya sebuah kuas dan cat.
Buatlah Lukisan apapun yang kamu inginkan,” kata Tuhan Yesus.
Aku berdiri di sana selama beberapa menit membayangkan semua hal yang saya bias lukiskan.saya segera menyadari bahwa saya tidak dapat melakukan dan melukis apa2 yang baik untuk galeri seni di surga.”
Tuhan,saya ingin membuat maha karya, tapi saya tidak bias.”dengan perasaan kecewa,saya kembalikan kuas yang diserahkan kepada Tuhan Yesus,tetapi Ia menghentikan aku. Lalu DIA melingkarkan tangannya disekitar kuas yang aku pegang dan Dia membimbing tanganku sambil berkata. Mari kita kerjakan bersama.
Trimakasih Tuhan.

sent by Melcy Yi :
thx 4 the msg !! ^^

By : Melcy Yi

BEDAH MEDIS KEMATIAN TUHAN YESUS
Betapa Luarbiasa PenderitaanNya buat kita ....

Secara medis, penyebab kematian Tuhan Yesus bukan hanya dimulai saat ia disiksa oleh tentara Romawi. Sebelum itu, setelah peristiwa perjamuan terakhir, Tuhan Yesus berdoa di Taman Getsemani. Ketika Yesus berdoa, Injil Lukas merekam bahwa peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah" (Lukas 22:44b). Bisa jadi, hal ini memang hanya Lukas yang menyadarinya karena Lukas adalah seorang tabib sehingga ia bisa memperhatikan keadaan fisik Tuhan Yesus. Yang sesungguhnya dilihat Lukas pada malam itu sebenarnya bukanlah seperti, melainkan memang itu bisa terjadi dan dapat diterangkan secara medis. Peristiwa ini adalah sebuah kejadian langka yang dapat terjadi pada diri seseorang saat ia mengalami emosi yang sangat berat.

Kitab Markus mencatat Ia mengatakan, "mau mati rasanya".
Kesedihan yang dialami-Nya begitu luar biasa sehingga Ia nyaris tak dapat menanggungnya.
Emosi yang sedemikian berat itu menyebabkan pecahnya pembuluh darah di kulit.
Kemudian, darah keluar melalui kelenjar keringat bersama dengan keringat.
Keadaan ini disebut hematidrosis atau hemahidrosis yang bila keluar banyak sekali dapat menyebabkan hipovolemi. Mulai dari sinilah, proses kematian Tuhan Yesus sebenarnya sudah dimulai. Dari Taman Getsemani, Tuhan Yesus ditangkap. Dalam kesendirian- Nya(murid- murid-Nya lari kocar kacir), Ia menghadap Hanas, setelah itu Kayafas.

Emosinya terasa makin berat karena Ia merasa sendiri, ditinggalkan oleh orang-orang yang amat dikasihi-Nya. Ditambah lagi, ia mulai mendapat siksaan fisik. Di pengadilan agama, muka-Nya ditampar (Yohanes 18:23) dan dipukuli (Lukas 22:63)mulai pukul 01.00 sampai dini hari.

Sebelum Ia dihukum mati, Ia dibawa ke pengadilan Romawi. Keadaan fisik Tuhan Yesus saat itu sudah makin lemah karena ia tidak tidur semalaman, tidak makan atau minum, juga dipaksa berjalan dari satu tempat ke tempat lain-padahal jaraknya cukup jauh - ditambah pukulan-pukulan serta ejekan, plus kesendirian- Nya. Di depan pengadilan Romawi, Tuhan Yesus mulai mendapat aniaya yang luar biasa lewat hukuman cambuk. Pada waktu itu dikenal dua macam cambuk dera. Yang satu berupa sebatang tongkat atau ranting-ranting yang digunakan untuk warga negara Romawi. Yang kedua berupa cambuk bergagang kayu dengan satu sampai tiga helai kulit atau tali. Ujungnya ada yang diberi bulatan keras atau paku kecil. Jenis ini dipakai untuk mereka yang bukan warga negara Romawi.

Jenis kedua inilah yang dipakai untuk mendera TuhanYesus. Menurut undang-undang kerajaan Romawi, yang memberi perintah Penyesahan adalah Pontius Pilatus.
Itu artinya Tuhan Yesus tidak dicambuk 39 kali seperti yang diperkirakan orang selama ini. Menurut buku Manusia Kain Kafan, penyesahan ini dilakukan sebanyak 21 kali dari kanan dan 21 kali dari kiri. Dengan demikian, jumlah luka yang terdapat pada tubuh Tuhan Yesus sampai di kaki-Nya adalah 726 buah dengan kulit, daging dan otot yang pasti ikut tercabik. Namun demikian, para 'algojo' yang mendera itu amat mahir sehingga mereka tidak memukul daerah-daerah tubuh yang mematikan, seperti wilayah jantung, misalnya.
Luka-luka ini akan menimbulkan rasa nyeri dan pendarahan yang banyak.
Kondisi ini dapat membawa Tuhan Yesus pada keadaan pre shock. Dari sini, Tuhan Yesus harus membawa bagian horisontal dari salib (patibulum) yang beratnya kurang lebih 50 kg ke Bukit Golgota yang terletak di luar kota.

Dalam perjalanan, Yesus memikul patibulum pada pundaknya dengan kedua lengan terentang serta diikat pada ujung kanan-kiri patibulum. Bila jumlah terhukum lebih dari satu, mereka akan dihubungkan satu sama lain dengan mengikatkan seutas tali. Ujung kiri dari patibulum masih diikat lagi dengan pergelangan kaki kirinya. Ini untuk mencegah agar terhukum tidak lari atau
memukul tentara dengan patibulum mereka. Dalam buku Manusia Kain Kafan disebut Yesus
adalah terhukum yang diletakkan paling belakang. Padahal kondisi tubuhnya lemah dibanding dua orang terhukum lainnya. Dengan kondisi yang paling lemah,tentu Ia berjalan lambat. Akibatnya kedua penjahat yang berjalan di depannya sering menghentakkan patibulum untuk memaksa Tuhan Yesus mempercepat jalan-Nya. Hentakan ini menyebabkan patibulum Yesus yang sebelah kanan Tersentak ke depan sedang yang kiri akan terlempar ke belakang dan ini membuat kaki kirinya tertahan, bahkan tertarik ke belakang pula. Keadaan ini membuat Tuhan Yesus jatuh terduduk pada lututnya atau terjerembab dengan muka terbentur batu. Hal ini terjadi berkali-kali.

Daripada Yesus mati, para pengawal itu segera memanggil Simon dari Kirene.
Sampai di Golgota, Yesus disalib. Paku yang digunakan ukuran kepalanya 1X1 cm dan panjangnya 13-18 cm. Paku ini ditempatkan pada bagian tangan yang diperkirakan dapat menahan tubuh si terhukum supaya tidak sampai melorot ke bawah, tepatnya di pergelangan tangan. Setelah kedua lengan direntangkan dan dipaku, patibulum bersama terhukum diangkat oleh para pengawal untuk memasukkan lubang patibulum ke bagian vertikal. Berikut,yang dipaku adalah kakinya, dimana sudah disediakan tempat berpijak. Tempat ini ada agar si terhukum lebih lama menderita sebelum mati. Perdarahan di pergelangan lengan ini memang tidak banyak, tapi pasti menimbulkan rasa nyeri yang sangat hebat. Mengapa? Ada beberapa syaraf yang terkena. Demikian pula halnya dengan kaki-Nya. Rasa nyeri akan terus menerus dirasakan bila Ia bergerak selama tergantung di salib. Selain itu, gesekan punggung yang penuh luka-luka dengan kayu salib yang kasar akan menambah nyeri dari luka bekas penderaan.

Otomatis, darah yang tadinya sudah mengering akan kembali mengalir. Akibat rasa nyeri ini, Yesus mengalami kesulitan saat mengambil nafas. Akibat perdarahan yang dialaminya ini, Yesus akan masuk dalam kondisi gagal jantung. Keadaan inilah yang menyebabkan kematian-Nya di kayu salib. Keadaan lain yang mempercepat kematian-Nya adalah kondisi tubuh-Nya yang sudah sangat lemah saat Ia digantung di kayu salib. Hal ini ditambah lagi dengan penikaman di bagian sela tulang iga. Tikaman ini menembus paru-paru kanan menuju bilik kanan dan serambi kanan jantung.

1 Pet 1:18-19 Sebab kamu tahu,bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat

Rabu, 07 April 2010

"By His Wounds..." By Kaiya Raven

"He was wounded for our transgressions, crushed for our iniquities; by His wounds we are healed"~ Isaiah 53:5

Some of you may know that verse from worship songs, some of you may know it straight from when you read about it, some of you may take it from your heart and have it embedded in the back of your mind, or maybe you have it printed out hanging on your wall with other numerous Bible verses. We're all different, we all have a different way of worshipping, reading, fasting, praying, and we all have different gifts. Yet there is one thing we have in common...We are all Brothers and Sisters in Christ, and take this verse very seriously as it is a part of our walk with our Savior Christ Jesus...

Now, when I was younger, about age 9 or so, I went to church every Sunday with my parents at our Christian Church out in the country. I never understood what Easter was all about, I never knew what Good Friday was, up until when I was 16. That may sound kind of bad because shouldn't everybody know what Good Friday and Easter is all about if you've gone to a church every Sunday? Well, for me, I didn't take in what God had to teach. I didn't know really what His love was like at such a young age, mainly because going to Church for my family was simply just...well, going to Church.

I remember one year on Easter Sunday, my Church had a big cross and the members of the Church would take that cross and we'd walk from one side of the small town not far from the church and back to the church. I was part of helping to carry that cross and yet I did not understand why. I did not ask questions, I did what I was told and moved on. Now to this day, I think about carrying that cross, how there was twenty to thirty people helping carry that big cross. And I think about how Jesus carried the cross on his own until he couldn't anymore, then Simon of Cyrene carried it the rest of the way. I don't think any of us can imagine the pain he went through, the torture and the trauma he endured even before he reached the point of being crucified.

When I finally understood what Easter was all about, and God's love, then my eyes were opened at what Jesus did for me, what he did for all of us. Just like that verse above, "by his wounds we are healed..." It makes me think about this tag I used to have that can hook to key chains. It says "His Pain, Your Gain..." basically it says the same thing.

Many of us understand it, yet many of us may not as to why he had to die. To put it simply...because he loved us, he had each of our names in mind, and he sent his one and only son to die for us on that cross. We cannot comprehend it to it's fullest, simply because it was the biggest price to pay ever. As Brothers and Sisters in Christ, we must all give ourselves up to Him. We all have freedom because of Him, and even when we tithe we give ten percent and keep ninety percent of what God gives us in finances. He wants us to give Him our all, some of the times we will turn from Him, yet when we realize we shouldn't, He forgives us when we ask for it. His love is so great, so big, so awesome!

I want to share this passage...it's Isaiah 53...

"Who has believed our message and to whom has the arm of the LORD been revealed? He grew up before him like a tender shoot, and like a root out of dry ground. He had no beauty or majesty to attract us to him, nothing in his appearance that we should desire him. He was despised and rejected by men, a man of sorrows, and familiar with suffering. Like one from whom men hide their faces he was despised, and we esteemed him not. Surely he took up our infirmities, and carried our sorrows, yet we considered him stricken by God, smitten by him, and afflicted. But he was pierced for our transgressions, he was crushed for our iniquities;the punishment that brought us peace was upon him, and by his wounds we are healed...

"We all, like sheep, have gone astray, each of us has turned to his own way; and the LORD has laid on him the iniquity of us all. He was oppressed and afflicted; yet he did not open his mouth;he was led like a lamb to the slaughter, and as a sheep before her shearers is silent, so he did not open his mouth. By oppression and judgment he was taken away. And who can speak of his descendants? For he was cut off from the land of the living; for the transgression of my people he was stricken. He was assigned a grave with the wicked, and with the rich in his death, though he had done no violence, nor was any deceit in his mouth.Yet it was the LORD's will to crush him and cause him to suffer, and though the LORD makes his life a guilt offering,he will see his offspring and prolong his days,and the will of the LORD will prosper in his hand...

"After the suffering of his soul,he will see the light of life and be satisfied; by his knowledge my righteous servant will justify many, and he will bear their iniquities. Therefore I will give him a portion among the great,and he will divide the spoils with the strong,because he poured out his life unto death, and was numbered with the transgressors.For he bore the sin of many,and made intercession for the transgressors..."

Kamis, 01 April 2010

Doa Masa Prapaskah

Allah Bapa Yang Maha Baik, kami bersyukur kepadaMu atas masa Prapaskah yang Kauanugerahkan kepada kami. Lewat masa Prapaskah ini Engkau mengingatkan kami untuk menyadari segala kebaikanMu. Selama masa Prapaskah ini Engkau melimpahkan rahmat untuk menyegarkan iman kami.
Engkau mengajak kami untuk bertobat, menyesali kekurangan dan dosa-dosa kami. Engkau mendorong kami untuk melepaskan diri dari belenggu nafsu yang menyesatkan. Engkau mengajar kami untuk hidup sederhana, mensyukuri segala anugerahMu, dan membantu orang-orang yang menderita. Selama masa Prapaskah ini Engkau membimbing para calon baptis yang akan bersatu dengan kami melalui Sakramen Baptis. Dan sambil mendampingi mereka, kami pun Kauajak menyegarkan rahmat baptisan yang pernah kami terima dariMu.
Semoga karena rahmatMu yang Kaulimpahkan selama masa Prapaskah ini, kami semakin suci, semakin bersatu sebagai umat kesayanganMu, dan berani meneladan Yesus PutraMu yang rela menderita sengsara, wafat dan bangkit untuk menyelamatkan kami. Sebab Dialah Tuhan, pengantara kami, kini dan sepanjang masa.
Amin.

Bunda Penolong Abadi

Bunda Penolong Abadi, dengan penuh kepercayaan dan harapan, kami berlutut di hadapanmu. Belum pernah ada orang yang sia-sia mencari perlindunganmu. Semasa hidupmu sebagai ibu, engkau seringkali memberi pertolongan kepada Yesus Putramu. Dengan penuh kasih sayang, engkau melindungi dan membimbingNya selama masa mudaNya. Selama hidupNya, di muka umum engkau menghiburNya dan memberi dorongan kepadaNya. Pada saat Dia menderita, engkau mendampingi dan menguatkanNya. Demikian juga, jadilah bagi kami seprang ibu yang selalu menolong kami.
Bunda Maria, kami ini juga anakmu. Di kayu salib, Putra Ilahimu telah memberikan dikau sebagai ibu kami dan engkau telah menerima kami sebagai anakmu.
Kami tahu engkau memberi kami anak-anakmu khususnya mereka yang menghormatimu sebagai Bunda Penolong Abadi, rahmat dan berkat yang tak terhitung banyaknya untuk jiwa raga mereka. Dengan penuh syukur, kami mengucapkan terma kasih untuk segala perlindungan bagi kami dan bagi mereka semua.
Bunda Penolong Abadi, jangan biarkan kami sekarang pergi tanpa hiburanmu. Kami selalu memerlukan bantuanmu, terutama dalam kesulitan yang sekarang ini kami alami.........Bunda Maria, pandanglah kami dengan penuh kebaikan dan kasih sayang. Jadilah perantara kepada Putra Ilahimu, untuk memperoleh anugerah-anugerah.........yang kami mohon dengan sangat dalam doa ini. Kami berjanji berterima kasih kepadamu selama hidup kami, sampai kami datang bersyukur kepadamu di surga.
Ibu yang kuasa, baik bagi kami, engkau dapat menolong kami, engkau pasti berkenan menolong kami, engkau bersedia menolong kami.
O ibu, penolong abadi yang setia, terimalah doa kami.
Amin.

Penyembuhan Batin Dalam Tidur

Yesus, melalui kuasa Roh Kudus, hadirlah pada masa laluku sementara aku tidur. Sembuhkanlah segala luka dalam batinku yang pernah kualami, luka karena kurang kasih dari orangtua dan sesama, luka karena pengkhianatan, luka karena penolakan, luka karena pelecehan, luka karena penghinaan. Biarlah dengan darahMu, Kaujadikan aku utuh kembali. Semua hubungan persaudaraan yang sudah rusak, sembuhkanlah Ya Tuhan. Dari segala ketakutan, kecemasan, kegelisahan, keputusasaan, sembuhkanlah aku. Hadirlah Engkau Ya Tuhan supaya aku bisa mengampuni diriku sendiri, mengampuni sesamaku, mengampuni situasi yang menyakitkan. Bantulah aku Ya Tuhan supaya aku dapat mengambil akar pahit yang ada dalam hidupku dan isilah hatiku dengan kasihMu dalam tidurku malam ini. Terima kasih Tuhan dan berkatilah aku.
Amin.
( Dilanjutkan dengan 1x Bapa Kami & 3x Salam Maria )